Saat ketagihan dan tak mendapatkan apa yang diinginkan, seseorang pasti gelisah. Hati galau, makan susah, tidur sulit, apalagi nyari duit ya tambah susah. Itu memang gejala psikologis yang wajar terjadi pada Valentino Rossi yang tak memperoleh sesuatu yang sangat diinginkan.
Tapi maaf brosist, dia bukan
pencadu narkoba laknat. Namun, nyandu juara. Dia sakau
sepanjang gabung dengan Ducati 2011-2012 yang tak sekalipun merasakan
podium pertama dalam 35 race. Padahal, sejak bergelut di GP125
The Doctor kecanduan dan ketagihan dengan yang namanya menang.
Kalau ketagihan kalah, gendeng
namanya. Dalam 30 laga 125 cc, ia raih 12 kemenangan. Naik GP250 cc ia
cetak juara seri 14 kali dalam 30 lomba. Puncaknya di primier class
(GP 500 cc dan MotoGP) ia dulang 79 gelar juara dalam 216 penampilan.
Ruarrrbiazaaaa! Itu rekor
miliknya yang entah kapan bisa dilampaui rider lain. Selain
juara, dalam 216 raceday itu Rossi mencatat 141 kali podium
sebagai runner up maupun ketiga. “Perasaan saat menang sangat
beda dengan hal apa pun. Sialnya, itu hanya berlangsung sekejap dan
ingin mengulanginya lagi. Begitu terus tanpa bisa dihentikan. Memang
seperti candu yang bikin nagih. Itulah alasan utama untuk tetap
balapan,” ujar The Doctor menggambarkan filosofinya.
Itu juga alasannya balik lagi ke Yamaha
musim 2013 nanti. Bukan soal uang karena Ducati, katanya, menawarkan
uang yang lebih banyak dari yang ia dapat di Yamaha. Iya, tapi sampeyan
kan sudah tua, apa masih sanggup? Pada 16 Februari 2013 nanti The
Doctor sudah berumur 34 tahun. “Hasrat besar meraih kemenangan lebih
berarti dari faktor usia. Rasa nyandu itu akan mengalahkan semuanya,”
kilahnya.
Ia akui para pembalap sekarang ini memang
sangat serius dalam menjaga kondisi fisik. Mereka latihan rutin dan
terprogram khusus dan menjalankan diet ketat sehingga terkesan jalani
hidup tak normal. Rossi pun merasa tak perlu menyiapkan kebugarannya
dengan cara seperti itu. “Sangat penting mengimbanginya dengan gaya
hidup yang menyenangkan, lebih santai sajalah.”
Okelah kalau begitu, kan sampeyan
yang tahu kondisi fisik sendiri. Yang penting bikin ramai lagi tuh
MotoGP biar ndak ngantuk nontonnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar