ManiakMotor– Karburator bekerja konvensional, pada
jangka tertentu akan mengalami keausan dan perubahan ukuran. Maka butuh
penyetelan ulang. Sebab, kotoran juga ikut menyumbang berubahnya
setelan dan terutama memengaruhi kinerja pembakaran.
Karbu macam itu ada
pada Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki Kaze ZX130, Suzuki
Thunder, Suzuki Satria F-150 dan yang lain menyusul. Jelas untuk konsumsi bahan
bakar jadi lebih irit yang 4-tak itu telah irit.
Kelebihan itu tetap harus diimbangi
perawatan rutin. “Dulu,punya motor berkarbu
konvensional(Supra X 110) berani bongkar, sekarang punya Mio malah
belum pernah bebersih sendiri,” kata Ginanjar Galuh, penyemplak Mio
2010.
Ehm, gitu
ya bro? Coba deh, ikuti petunjuk bro Ali Hussain, mekanik Shan Motor
Racing, Banjarnegara, Jateng. Wah, ini orang rajin bagi ilmu di portal
ini bro. Tenkyu ya bro... Semoga ilmu sampeyan
dapat pahala setimpal. Supaya pahalanya cepat dapat, naik bis saja. Tuh
ada yang namanya bis Pahala Kencana, wkwkwk...
Yuk naik bisnya, eh, siapkan dulu
alat-alatnya
yang dicontohkan pada Yamaha Mio. Wajib ada obeng plus/min ukuran sedang, tang, kunci
pas 10, dan 12. Bila ada yang kurang di
antara itu, silakan pinjam tetangga. Abis itu pura-pura lupa saja,
hehehe... Yang jelas jangan menggunakan tang semuanya, bisa
rompal-rompal itu baut dan sekrup karbu, nggak enak dilihat.
Ok lanjut, silakan buka dulu jok, habis itu bila ada tukang bakso lewat, panggil dulu, siapa
tahu sampeyan keroncongan perutnya. Makanya, sebelum kerja
bersiap dahulu termasuk melapisi perut. Ok baksonya sudah selesai, terus buka
baut tutup mesin dengan obeng plus (gbr-1), lepas aki (gbr-2) dan copot
juga bagasi (gbr-3). “Tak usah
bingung dan ragu, lihat saja bentuk dan ukuran baut-nya bro, tapi
cermati juga dengan teliti dimana posisinya biar nggak bingung saat
pasang kembali,”wanti Hussain.
Sampai disitu
tahan sejenak, ambil
bensin dan kuas, bila tidak ada kompresor membersihkan debu-debu di
sekitaran mesin (gbr-4), ya namanya
juga bebersih kan?
Lanjut lagi dengan membuka baut klem filter (gbr-5) dengan obeng
plus, kabel cuk dengan kunci pas 10 (gbr-6), slang
bensin pakai obeng min dan kabel gas dengan kunci pas 12 (gbr-7). Baru deh
lepas karbunya, bawa ketempat yang lebih nyaman sambil siapkan bensin
dan penampan agar onderdilnya tidak
berceceran, termasuk kain lap bersih.
Buka mangkok karbu dengan obeng
plus (gbr-8). Nah,
setelah terbuka kelihatan pelampungnya kan?Lepas juga tuh
dengan obeng plus (gbr-9), juga spuyer
(pilot dan main jet)
dengan obeng. Buka bagian
karet vakum. Lepas dulu
tutupnya, didalamnya nanti ada pegas dan karet vakum sekalian lepas
juga (gbr-10). Hati-hati sembari kerja
pegang karbu, di bawahnya ada penampang. Sehingga, alat-alat
karbu langsung ke penampang tersebut .
Sampai di sini berarti semua komponen telah terurai. Tinggal
dibersihkkan dengan bensin, pada komponen tertentu seperti spuyer
semprot di
bersih sembari di ditiup kompressor. Nggak ada kompresor pakai
mulut juga bisa sampai pipi sampeyan kembung.
Kalau sudah
tinggal menyetel
pelampungnya. “Cara paling mudah, pasang pelampung dan isi mangkuk karbu
dengan bensin sampai penuh. Tutup mangkuknya dengan pasangannya sembari
jarum dan pelampungnya terpasang. Copot ulang penutupnya. Takaran
bensin antara 3-4 mm dari bibir mangkok. Kurang dari ini berarti
setelannya terlalu tinggi dan kalau lebih atau bensin ingin luber,
berarti terlalu rendah (kebanyakan bensin). Tinggal setel
tinggi-rendahnya dari pelat penyetelnya,” tutup Hussain sambil bilang
kalau sudah terpasag jangan di setel putaran langsamnya.
Eit, yang ini dilanjut ditulisan berikutnya ya bro! Selamat mencoba,
ayo kamu bisa!